Pages

LIFELONG LEARNING - BELAJAR SEUMUR HIDUP

Saturday, May 14, 2016

AKIBAT DARI KEGAGALAN PENDIDIKAN

Pengalaman selama ini, menjadikan orang semakin pintar ternyata tidak sesulit menjadikan orang semakin menjadi lebih baik. Seringkali kita mendengar bahwa anak kecil itu pada umumnya masih lugu, yaitu bisa mengatakan apa adanya dan lebih jujur. Karena itu, seringkali muncul sebuah anjuran, jangan bekerjasama berbohong dengan anak-anak, maka rahasia kita akan terbongkar. Pandangan sederhana ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebenarnya pada asalnya, manusia itu justru baik dan jujur. Begitu pula seringkali ada ucapan bahwa orang desa lebih bisa berbuat jujur daripada orang kota. Orang desa itu lugu dan jujur, kata banyak orang. Kalimat ini seolah-olah menggambarkan bahwa seseorang semakin bertambah umur, semakin pintar dan juga semakin menjadi orang kota, maka semakin sulit diajak untuk menjadi jujur. Jika pandangan ini betul, maka pertanyaan mendasar yang perlu dijawab adalah apa dan bagaimana makna pendidikan yang sebenarnya itu. Jika antara kecerdasan dan kejujuran selalu tidak bisa berkompromi, lalu apa makna pendidikan yang kita percayai selama ini bisa mengantarkan seseorang menjadi lebih baik. Tetapi apakah memang demikian halnya, sehingga tugas-tugas pendidikan yang mengkompromikan itu menjadi sangat sulit. Betapa sulitnya menjadikan orang jujur, dan juga betapa mahalnya kejujuran itu sangat mudah dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Bangsa Indonesia yang mengalami problem berat yang amat sulit diselesaikan selama ini

Kegagalan pendidikan saat ini menuntut perhatian serius oleh semua pihak baik pemerintah, pengusaha, legislative, masyarakat, maupun keluarga. Hal ini cukup beralasan karena saat ini anak bangsa telah berada pada suatu titik yang sangat memperihatinkan. Maraknya tauran antar pelajar, meningkatnya penyalahgunaan narkoba,  merebaknya seks bebas di kalangan pelajar selalu kita dengar dan saksikan setiap hari melalui berbagai media.

Pendidikan Indonesia semakin terpuruk, setelah melihat dunia pendidikan yang berada didepan mata, walaupun kemarin sedang heboh tentang Kurtilas (Kurikulum Tidak Jelas) Kurikulum 2013 yang katanya bisa mensukseskan dunia pendidikan indonesia, belakangan mulai ditarik kembali karena dianggap gagal oleh pemerintah.

Adakah akibat dari lima hal ini, kegagalan pendikan itu terjadi.. ? Lima hal tersebut yaitu :
  1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang dikeluarkan oleh pemerintahan 20 % tidak berbanding lurus dengan kualitas pendidikan di Indonesia, Anggaran Untuk Pendidikan di Indonesia adalah 20% dari anggaran belanja negara sehingga kita bisa bayangkan betapa besar dana yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk dunia pendidikan, tapi walaupun dengan dana sebesar itu hasil yang didapat tidak terlalu bagus, bisa anda lihat sendiri kan ?? berapa banyak siswa SMA yang Tawuran dan berapa banyak siswa yang menggunakan narkoba, selain faktor lingkungan, pendidikan yang tidak efektif adalah salah satu alasan mengapa siswa yang tawuran dan siswa pengguna narkoba semakin banyak di era modern ini.
  2. Guru semakin banyak, guru adalah ujung tombak dunia pendidikan sehingga keberhasilan atau kegagalan pendidikan tergantung pada guru, namun sayangnya di era modern ini semakin banyak guru yang tidak kompeten, kebanyakan guru yang tidak kompeten "tidak sengaja menjadi guru" dan "terpaksa menjadi guru", sehingga guru masuk kelas hanya untuk menggugurkan kewajibannya saja, guru jenis ini biasanya guru yang tidak rapi, guru yang sering terlambat, dan guru yang sering absen, sehinnga dampaknya adalah menurunnya kualitas pelajar indonesia
  3. Siswa yang tidak mau menerima pendidikan dan pengajaran disekolah, hal ini tentu sangat mengkhawatiran, jika siswanya saja tidak mau menerima pendidikan maka bagaimana cara mendidiknya ?? hal ini saya pikir banyak terjadi, setidaknya di satu sekolah ada satu atau dua siswa yang seperti ini, akibatnya adalah siswa yang lain ikut terpengaruh salah satu contoh hal ini adalah budidaya mencontek, mencontek menjadi jalan pintas untuk mendapatkan nilai yang memuaskan, walaupun siswa tidak mau menerima pendidikan, dia masih mempunyai kewajiban kepada orang tua atau lainnya untuk mendapatkan nilai yang bagus sehingga mencontek adalah sesuatu yang sangat sulit dihindari oleh para siswa indonesia
  4. Korupsi yang sudah merambah dunia pendidikan, senada dengan poin nomor 1 diatas, pemerintah memberikan dana 20% dari anggaran belanja negara untuk dunia pendidikan tetapi hasilnya tidak berbanding lurus, kenapa ?? jawabannya sederhana karena dananya dikorupsi oleh beberapa pihak, entah oleh pejabat pemerintah atau pejabat sekolah. Jiaka dana bantuan ini tidak dikorupsi oleh "para penghancur bangsa" ini maka tidak akan ada lagi namanya sekolah yang tidak layak, semua sekolah akan memiliki ruang kelas yang nyaman dan juga memiliki fasilitas yang baik sehingga memaksimalkan belajar siswa, salah satu kendala di dunia pendidikan adalah fasilitas, bagaimana seorang anak bisa belajar komputer jika komputernya tidak ada ??
  5. Kurangnya Moral Para Siswa, Hal ini disebabkan karena materi pelajaran hanya memfokuskan kepada nilai akademis saja sehingga aspek moral / kepribadian tidak banyak diajarkan, hal ini biasanya berkaitan dengan "Event Besar Penggelapan Dana" UJIAN NASIONAL, Ujian Nasional hanya menilai aspek akademis saja sehingga otomatis pelajaran yang paling banyak jam pelajarannya adalah materi yang akan diujikan dalam Ujian Nasional, jika saja pelajaran yang menyangkut pelajaran moral / kepribadian sama banyaknya dengan materi yang akan diujiakan dalam Ujian Nasional saya yakin masa depan bangsa ini akan cerah, tidak ada yang namanya tawuran, pelajar pemakai narkoba, seks bebas dan lain-lain

 
Kelima hal diatas, bukanlah hal yang bisa kita tanggapi secara santai, karena pendidikan bangsa ini adalah masa depan bangsa ini jika pendidikan bangsa ini buruk maka kemungkinan besar masa depan bangsa ini juga buruk, karena generasi muda (pelajar) adalah generasi PENGGANTI bangsa ini, tapi walaupun sedikit, ada beberapa sekolah yang sukses mendidik anak muridnya menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan mempunyai intelektualitas yang tinggi




0 comments:

Post a Comment